Sabtu, 04 Juli 2009

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen : Mulyadi, S.Kom

Sistem Informasi Manajemen Mengenai E-ticketting pada Transportasi









Disusun oleh :
NUR KHASAN
08.11.0519





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM PURWOKERTO
2009

KATA PENGANTAR


Assalammua’laikum,Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nya lah saya dapat menyalesaikan makalah dengan judul Sistem Informasi Manajemen Mengenai E-ticketting pada Transportasi.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bpk. Mulyadi, S.Kom.
Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bpk. Mulyadi, S.Kom selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar saya dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.


Purwokerto, Juli 2009

Penyusun

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan Penulisan 3
C. Metode Menangkap Data 4

BAB II PEMBAHASAN MASALAH
A. Dasar Pemikiran 5
B. Gambaran Sistem yang Memakai Sistem Berbasis Komputer 6
2.1 Penerapan SIM Pada Transportasi 6
2.2 Pengertian E-Ticketing 7
2.3 Manfaat E-Ticketing 8
2.4 Langkah-Langkah E-Ticketing 9
2.5 Permasalahan dan Studi Kasus 9

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Saat ini pasti setiap orang sering mendengar istilah globalisasi. Berbagai kecanggihan teknologi masuk dengan mudahnya ke dalam dunia masyarakat kita. Salah satunya yaitu penggunaan internet.
Internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian (pemesanan) tiket dari cara konvensional menjadi lebih modern atau yang sering disebut booking online (online booking). Pada awalnya penerapan pembelian tiket secara online sekitar tahun 1998 hanya mencapai satu persen lalu naik menjadi dua persen pada tahun 1999. Bahkan pada saat ini sudah mencapai tiga persen. Penjualan tiket melalui website meningkat dari empat persen tahun lalu menjadi 6,5 persen tahun ini.
Fenomena ini mendorong para ilmuan dan marketer untuk mempelajari lebih dalam apa yang menjadi penyebab pertumbuhan penjualan melalui internet. Maka munculah berbagai penelitian tentang internet marketing terkait dengan pembelian atau pembelanjaan melalui internet (online shoping). Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan itulah para pengusaha menjadi lebih tertantang dalam menjalankan bisnisnya, sebab prospek penjualan melalui internet (online shoping) semakin terlihat menjajikan.

B.Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui lebih jauh mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen pada transportasi.
2. Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai e-ticketing (pemesanan tiket melalui internet).
3. Dapat mengetahui lebih jelas mengenai apa manfaat, keuntungan, kerugian, kelemahan dan kelebihan dari e-ticketing.
4. Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan e-ticketing itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dapat mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan e-ticketing dan apa saja masalah-masalah yang muncul dari penggunaan e-ticketing.
C.Metode Menangkap Data
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menggunakan metode studi pustaka, yaitu data diambil melalui buku dan internet.


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A.Dasar Pemikiran
Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional dan terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara, guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan .
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya kerumitan di dunia bisnis dengan munculnya peraturan dari pemerintah. Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur, yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.



B.Gambaran Sistem yang Memakai Sistem Berbasis Komputer
2.1 Penerapan SIM Pada Transportasi
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungkan berbagai sub mode transportasi baik umum maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan. Dalam penyelenggaraan transportasi, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin.
Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem–sistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat (Timely Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam penguasaan teknologi informasi. Dalam perencanaan pembangunan transportasi, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS (Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control System), ITS (Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan.
Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi bagi masyarakat dan penerapan e-governance, penggunaan website, call centre, sms centre merupakan media informasi yang efektif dan effisien, sedangkan untuk kelancaran dan kemudahan pelayanan transportasi, pengunaan smart card dimasa datang akan menjadi suatu kebutuhan.

2.2 Pengertian E-Ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket . E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain dari E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web.
Kita tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket bepergian nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya. Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Kita harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu untuk menyimpan data bagi yang telah membeli tiket. Akan tetapi proses pendaftaranpun harus tetap dilakukan sebagai syarat dalam melakukan pembelian tiket online .

2.3 Manfaat E-Ticketing
Saat ini pembelian tiket baik untuk bepergian memakai travel agent, maskapai penerbangan ataupun untuk suatu event tidak lagi hanya mengandalkan sistem manual. Tetapi customer bisa memesannya jauh-jauh hari tanpa harus datang langsung ke kantor yang bersangkutan, yaitu melalui sistem e-ticketting. Untuk hal ini banyak sekali manfaat serta keuntungan yang akan didapat baik oleh konsumen ataupun perusahaan. Manfaat tersebut diantaranya :
Biaya Simpanan - Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.
Buruh Simpanan - Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket.
Aman dan Aman - E-Tiketiselamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
Kehadiran atau Pelaporan - Cari tahu berapa banyak e-tiket patrons anda dihadiri pada saat acara dan ketika mereka tiba.
Instant Pengiriman - Pembeli senang karena mampu mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau mengantri di acara tersebut. Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya. Informasi tambahan E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan.
Periklanan - E-Tiket menyediakan kemampuan unik untuk periklanan. Meningkatkan pendapatan perusahaan dengan menawarkan ruang iklan pada web perusahaan .
2.4 Langkah-Langkah E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online. Dimana dengan e-ticketing kita tidak perlu repot mengantri dalam memesan tiket serta bisa memesannya kapanpun dan dimanapun. Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis, serta reservasi adalah yang paling utama sebab syarat mutlak dari pemesanan tiket online adalah reservasi dimana data kita disimpan sebagai tanda bukti.
Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai penerbangan (airport) . Serta untuk perjalanan darat anda juga tidak perlu khawatir apabila tertinggal tanda terima perjalanan karena melalui e-ticketing semua data anda akan tersimpan dengan aman pada data base kantor travel tersebut.

2.5 Permasalahan dan Studi Kasus (contoh)
Saat ini permasalahan pelayanan transportasi baik darat maupun udara yang sangat serius terjadi di wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi pennggunaan alat transportasi pribadi dalam melalukan perjalanan tidak seimbang dengan luas jalan-jalan yang ada di tiap daerah. Pada akhirnya akan menyebabkan kepadatan penumpang yang tinggi di setiap lalu lintas.
Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai pemesanan tiket adalah dengan menerapkan sistem e-ticketing pada setiap perusahaan transportasi yang ada. Karena dengan adanya sistem e-ticketing dapat memudahkan kita dalam memperoleh tiket.
Namun di balik kemudahan–kemudahan yang ada terdapat juga beberapa masalah diantaranya :
Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu sendiri
Keterbatasan pihak maskapai penerbangan atau pihak travel agent dalam memasarkan tiketnya secara online.
Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online.
Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing.
Selama ini kita mengenal sistem e-ticketting hanya pada perusahaan airlines saja, akan tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini sistem e-ticketting telah diterapkan pada transportasi darat dan salah satunya adalah perusahaan Cipaganti Group. Salah satu travel agent yang menerapkan sistem e-ticketing untuk pertama kalinya adalah Cipaganti travel. Cipaganti Travel ( Door to Door Service ) adalah sebuah layanan angkutan penumpang dengan sistem layanan penjemputan penumpang ( Door ) dan pengantaran penumpang sampai ke tempat tujuan ( Door ) sesuai dengan trayek / jurusan yang dilayani Cipaganti Travel ( Door to Door Service).
Cipaganti travel merupakan perusahaan jasa travel agent yang berada dibawah perusahaan Cipaganti Group.
Cipaganti Group adalah perusahaan yang bergerak di sektor riil dengan mengelola beberapa produk jasa yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di Indonesia. Cipaganti Group telah menjadi inspirasi dan contoh riil dunia kewirausahaan hingga saat ini dan berkembang menjadi Korporasi Nasional.
Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan Cipaganti No.84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan memiliki beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis (d/h Pungkur) Bandung. Pada tahun 1991, seiring dengan perkembangan perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional perusahaan. Dengan pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan kendaraan sebagai pendukung usaha, maka Cipaganti Motor dikembangkan menjadi Cipaganti Rental yang menyewakan segala jenis dan merk kendaraan, mulai dari kendaraan angkutan barang, penumpang, pernikahan serta paket wisata. Saat ini Cipaganti Rental memiliki cabang di kota-kota besar se-Jabodetabek dan Bandung Priangan.
Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail, yaitu Travel & Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung-Bogor, kemudian Bandung-Jakarta, Bandung-Bandara Soekarno Hatta, Bandung-Tasikmalaya dan Bandung-Cirebon. Tahun 2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa mengembangkan layanan Shuttle Service Point to Point Bandung - Jabodetabek yang terus dikembangkan. Peluang usaha ini sangat besar dan luas sesuai dengan permintaan pasar, oleh karena itu akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan sarana transportasi antar kota yang aman.
Tahun 2007 adalah pencetusan konsep transportasi terpadu dengan adanya penambahan jasa layanan bus pariwisata, tours & airlines ticketing ditambah layanan dokumen, paket dan kargo memberikan solusi menyeluruh kebutuhan transportasi .
Sebagai pelopor jasa travel, Cipaganti Group kini menawarkan cara baru yang nyaman, mudah dan flexibel yaitu dengan mengeluarkan website pribadi mereka www.cipaganti.co.id, dimana setiap konsumen saat ini tidak perlu lagi membuang waktu dan tenaganya untuk memesan tiket. Mereka bisa memesan tiket kapanpun dan dimanapun mereka inginkan.
Pengoperasian websitenya pun dilakukan 24 jam sehingga transaksi pemesanan ’sheet’ dapat diproses langsung. Setelah reservasi online tersebut selesai dilakukan, konsumenpun akan secara otomatis mendapat nomor kursi sesuai dengan pemesanan yang mereka lakukan. Selain untuk e-ticketing www.cipaganti.co.id pun menyediakan berbagai informasi mengenai layanan customer care, yang mereka namai Layanan Customer Care Cipaganti Shuttle Service. Setiap ide, saran perbaikan dan kritikan dari para pelanggan Cipaganti Shuttle Service dapat disampaikan melalui layanan SMS Customer Care dengan cara ketik ISK spasi ide, saran perbaikan dan kritikan Anda ke nomor 0813 2160 6666 (24 jam). Segala ide, saran perbaikan dan kritikan dari para pelanggan Cipaganti Shuttle Service akan ditindaklanjuti oleh pihak Manajemen Cipaganti Retail Otojasa.
Dengan begitu semua keinginan konsumen akan ditampung dengan baik sehingga akan tercipta customer delight dibenak konsumen yang secara otomatis akan menciptakan loyalitas yang baik dari konsumen terhadap perusahaan. Selain itu dengan adanya layanan customer care citra perusahaan pun akan senatiasa terbentuk.
Demikianlah beberapa keuntungan yang didapat dari berkembangnya sistem informasi yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Penerapan sistem informasi akan semakin memudahkan perpanjangan tangan perusahaan untuk menjangkau konsumennya. Artinya, dengan adanya sistem e-ticketing pada perusahaan, konsumen yang ada dimana saja dapat dijangkau. Dengan begitu secara otomatis konsumen perusahaan akan semaikin bertambah, untuk itu perusahaan harus memberikan layanan yang baik untuk menciptakan loyalitas dan keterikatan konsumen terhadap perusahaan .
Maka, walaupun harga tiket pada Cipaganti Group sedikit lebih mahal dibandingkan travel agent lainnya, tidak akan membuat konsumen pergi dan pindah ke perusahaan lain. Sebab kebanyakan konsumen tingkat menengah keatas lebih mengutamakan kenyamanan ketimbang kuantitas. Salah satunya dengan sistem e-ticketing yang kini sedang dikembangkan. Serta loyalitas yang sudah menmpel di benak konsumen.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Waktu berpengaruh terhadap intensitas belanja online tiket (e-ticketing), artinya semakin cepat proses transaksi pembelian tiket, maka seseorang akan semakin cenderung atau memiliki intensitas semakin tinggi untuk membeli tiket melalui internet. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesibukan konsumen sehingga menjadikan waktu sebagai sumber daya yang terbatas, jadi konsumen dengan tingkat kesibukan yang tinggi akan cenderung memilih proses transaksi yang cepat pada saat membeli tiket.
Harga tidak berpengaruh terhadap kegiatan belanja online. Hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan konsumen tentang tingkat harga yang ditawarkan oleh agen perjalanan maupun yang tercantum pada website. Mereka juga paham kapan harus membeli tiket karena tingkat harga juga akan berbeda bila dipesan pada saat “high season” dimana banyak orang mengadakan perjalanan seperti pada saat tahun baru dan “low season” dimana hanya sedikit orang yang melakukan perjalanan.
Pelayanan juga tidak berpengaruh terhadap kegiatan belanja online. Hal tersebut disebabkan oleh konsumen yang berencana memesan tiket tidak merasa bahwa pelayanan adalah hal yang krusial karena pada saat mereka memesan lewat website, mereka hanya bersentuhan dengan tekhnologi yang dianggap kurang mampu meberikan pelayanan secara interaktif yang sebanding dengan pertemuan langsung dengan penjual. Akan tetapi popularitas e-ticketing sejauh ini tidak akan menurun sebab sejauh ini kebanyakan masyarakat sangat mendambakan kehidupan yang serba praktis.



DAFTAR PUSTAKA


http ://google.com/united airlines/online booking pedoman penulisan karya ilmiah terbitan universitas pendidikan Indonesia

http : //en.wikipedia.org/wiki/management-information-system handout mata kuliah sistem informasi manajemen pada bagian ‘Lecture 1-2 konsep dasar informasi dan sistem informasi’.

http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_ticket

http ://google.com/e-ticketting system/garuda Indonesia

http://www.irctc.co.in/eticketsguide.html

http ://air-asia.com

http://cipaganti.co.id

Phillip Kottler ‘Manajemen Pemasaran Edisi 1’