Sabtu, 04 Juli 2009

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen : Mulyadi, S.Kom

Sistem Informasi Manajemen Mengenai E-ticketting pada Transportasi









Disusun oleh :
NUR KHASAN
08.11.0519





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM PURWOKERTO
2009

KATA PENGANTAR


Assalammua’laikum,Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nya lah saya dapat menyalesaikan makalah dengan judul Sistem Informasi Manajemen Mengenai E-ticketting pada Transportasi.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bpk. Mulyadi, S.Kom.
Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bpk. Mulyadi, S.Kom selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar saya dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.


Purwokerto, Juli 2009

Penyusun

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan Penulisan 3
C. Metode Menangkap Data 4

BAB II PEMBAHASAN MASALAH
A. Dasar Pemikiran 5
B. Gambaran Sistem yang Memakai Sistem Berbasis Komputer 6
2.1 Penerapan SIM Pada Transportasi 6
2.2 Pengertian E-Ticketing 7
2.3 Manfaat E-Ticketing 8
2.4 Langkah-Langkah E-Ticketing 9
2.5 Permasalahan dan Studi Kasus 9

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Saat ini pasti setiap orang sering mendengar istilah globalisasi. Berbagai kecanggihan teknologi masuk dengan mudahnya ke dalam dunia masyarakat kita. Salah satunya yaitu penggunaan internet.
Internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian (pemesanan) tiket dari cara konvensional menjadi lebih modern atau yang sering disebut booking online (online booking). Pada awalnya penerapan pembelian tiket secara online sekitar tahun 1998 hanya mencapai satu persen lalu naik menjadi dua persen pada tahun 1999. Bahkan pada saat ini sudah mencapai tiga persen. Penjualan tiket melalui website meningkat dari empat persen tahun lalu menjadi 6,5 persen tahun ini.
Fenomena ini mendorong para ilmuan dan marketer untuk mempelajari lebih dalam apa yang menjadi penyebab pertumbuhan penjualan melalui internet. Maka munculah berbagai penelitian tentang internet marketing terkait dengan pembelian atau pembelanjaan melalui internet (online shoping). Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan itulah para pengusaha menjadi lebih tertantang dalam menjalankan bisnisnya, sebab prospek penjualan melalui internet (online shoping) semakin terlihat menjajikan.

B.Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui lebih jauh mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen pada transportasi.
2. Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai e-ticketing (pemesanan tiket melalui internet).
3. Dapat mengetahui lebih jelas mengenai apa manfaat, keuntungan, kerugian, kelemahan dan kelebihan dari e-ticketing.
4. Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan e-ticketing itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dapat mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan e-ticketing dan apa saja masalah-masalah yang muncul dari penggunaan e-ticketing.
C.Metode Menangkap Data
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menggunakan metode studi pustaka, yaitu data diambil melalui buku dan internet.


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A.Dasar Pemikiran
Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional dan terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara, guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan .
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya kerumitan di dunia bisnis dengan munculnya peraturan dari pemerintah. Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur, yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.



B.Gambaran Sistem yang Memakai Sistem Berbasis Komputer
2.1 Penerapan SIM Pada Transportasi
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus memperhitungkan berbagai sub mode transportasi baik umum maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan. Dalam penyelenggaraan transportasi, sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin.
Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem–sistem lainnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi, maka suatu sistem yang berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat (Timely Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Guna mewujudkan sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia dalam penguasaan teknologi informasi. Dalam perencanaan pembangunan transportasi, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS (Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna mengatasi permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control System), ITS (Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan.
Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi bagi masyarakat dan penerapan e-governance, penggunaan website, call centre, sms centre merupakan media informasi yang efektif dan effisien, sedangkan untuk kelancaran dan kemudahan pelayanan transportasi, pengunaan smart card dimasa datang akan menjadi suatu kebutuhan.

2.2 Pengertian E-Ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket . E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain dari E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web.
Kita tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket bepergian nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya. Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Kita harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu untuk menyimpan data bagi yang telah membeli tiket. Akan tetapi proses pendaftaranpun harus tetap dilakukan sebagai syarat dalam melakukan pembelian tiket online .

2.3 Manfaat E-Ticketing
Saat ini pembelian tiket baik untuk bepergian memakai travel agent, maskapai penerbangan ataupun untuk suatu event tidak lagi hanya mengandalkan sistem manual. Tetapi customer bisa memesannya jauh-jauh hari tanpa harus datang langsung ke kantor yang bersangkutan, yaitu melalui sistem e-ticketting. Untuk hal ini banyak sekali manfaat serta keuntungan yang akan didapat baik oleh konsumen ataupun perusahaan. Manfaat tersebut diantaranya :
Biaya Simpanan - Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.
Buruh Simpanan - Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket.
Aman dan Aman - E-Tiketiselamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
Kehadiran atau Pelaporan - Cari tahu berapa banyak e-tiket patrons anda dihadiri pada saat acara dan ketika mereka tiba.
Instant Pengiriman - Pembeli senang karena mampu mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau mengantri di acara tersebut. Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya. Informasi tambahan E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan.
Periklanan - E-Tiket menyediakan kemampuan unik untuk periklanan. Meningkatkan pendapatan perusahaan dengan menawarkan ruang iklan pada web perusahaan .
2.4 Langkah-Langkah E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online. Dimana dengan e-ticketing kita tidak perlu repot mengantri dalam memesan tiket serta bisa memesannya kapanpun dan dimanapun. Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis, serta reservasi adalah yang paling utama sebab syarat mutlak dari pemesanan tiket online adalah reservasi dimana data kita disimpan sebagai tanda bukti.
Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai penerbangan (airport) . Serta untuk perjalanan darat anda juga tidak perlu khawatir apabila tertinggal tanda terima perjalanan karena melalui e-ticketing semua data anda akan tersimpan dengan aman pada data base kantor travel tersebut.

2.5 Permasalahan dan Studi Kasus (contoh)
Saat ini permasalahan pelayanan transportasi baik darat maupun udara yang sangat serius terjadi di wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi pennggunaan alat transportasi pribadi dalam melalukan perjalanan tidak seimbang dengan luas jalan-jalan yang ada di tiap daerah. Pada akhirnya akan menyebabkan kepadatan penumpang yang tinggi di setiap lalu lintas.
Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai pemesanan tiket adalah dengan menerapkan sistem e-ticketing pada setiap perusahaan transportasi yang ada. Karena dengan adanya sistem e-ticketing dapat memudahkan kita dalam memperoleh tiket.
Namun di balik kemudahan–kemudahan yang ada terdapat juga beberapa masalah diantaranya :
Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu sendiri
Keterbatasan pihak maskapai penerbangan atau pihak travel agent dalam memasarkan tiketnya secara online.
Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online.
Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing.
Selama ini kita mengenal sistem e-ticketting hanya pada perusahaan airlines saja, akan tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini sistem e-ticketting telah diterapkan pada transportasi darat dan salah satunya adalah perusahaan Cipaganti Group. Salah satu travel agent yang menerapkan sistem e-ticketing untuk pertama kalinya adalah Cipaganti travel. Cipaganti Travel ( Door to Door Service ) adalah sebuah layanan angkutan penumpang dengan sistem layanan penjemputan penumpang ( Door ) dan pengantaran penumpang sampai ke tempat tujuan ( Door ) sesuai dengan trayek / jurusan yang dilayani Cipaganti Travel ( Door to Door Service).
Cipaganti travel merupakan perusahaan jasa travel agent yang berada dibawah perusahaan Cipaganti Group.
Cipaganti Group adalah perusahaan yang bergerak di sektor riil dengan mengelola beberapa produk jasa yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di Indonesia. Cipaganti Group telah menjadi inspirasi dan contoh riil dunia kewirausahaan hingga saat ini dan berkembang menjadi Korporasi Nasional.
Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan Cipaganti No.84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan memiliki beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis (d/h Pungkur) Bandung. Pada tahun 1991, seiring dengan perkembangan perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional perusahaan. Dengan pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan kendaraan sebagai pendukung usaha, maka Cipaganti Motor dikembangkan menjadi Cipaganti Rental yang menyewakan segala jenis dan merk kendaraan, mulai dari kendaraan angkutan barang, penumpang, pernikahan serta paket wisata. Saat ini Cipaganti Rental memiliki cabang di kota-kota besar se-Jabodetabek dan Bandung Priangan.
Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail, yaitu Travel & Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung-Bogor, kemudian Bandung-Jakarta, Bandung-Bandara Soekarno Hatta, Bandung-Tasikmalaya dan Bandung-Cirebon. Tahun 2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa mengembangkan layanan Shuttle Service Point to Point Bandung - Jabodetabek yang terus dikembangkan. Peluang usaha ini sangat besar dan luas sesuai dengan permintaan pasar, oleh karena itu akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan sarana transportasi antar kota yang aman.
Tahun 2007 adalah pencetusan konsep transportasi terpadu dengan adanya penambahan jasa layanan bus pariwisata, tours & airlines ticketing ditambah layanan dokumen, paket dan kargo memberikan solusi menyeluruh kebutuhan transportasi .
Sebagai pelopor jasa travel, Cipaganti Group kini menawarkan cara baru yang nyaman, mudah dan flexibel yaitu dengan mengeluarkan website pribadi mereka www.cipaganti.co.id, dimana setiap konsumen saat ini tidak perlu lagi membuang waktu dan tenaganya untuk memesan tiket. Mereka bisa memesan tiket kapanpun dan dimanapun mereka inginkan.
Pengoperasian websitenya pun dilakukan 24 jam sehingga transaksi pemesanan ’sheet’ dapat diproses langsung. Setelah reservasi online tersebut selesai dilakukan, konsumenpun akan secara otomatis mendapat nomor kursi sesuai dengan pemesanan yang mereka lakukan. Selain untuk e-ticketing www.cipaganti.co.id pun menyediakan berbagai informasi mengenai layanan customer care, yang mereka namai Layanan Customer Care Cipaganti Shuttle Service. Setiap ide, saran perbaikan dan kritikan dari para pelanggan Cipaganti Shuttle Service dapat disampaikan melalui layanan SMS Customer Care dengan cara ketik ISK spasi ide, saran perbaikan dan kritikan Anda ke nomor 0813 2160 6666 (24 jam). Segala ide, saran perbaikan dan kritikan dari para pelanggan Cipaganti Shuttle Service akan ditindaklanjuti oleh pihak Manajemen Cipaganti Retail Otojasa.
Dengan begitu semua keinginan konsumen akan ditampung dengan baik sehingga akan tercipta customer delight dibenak konsumen yang secara otomatis akan menciptakan loyalitas yang baik dari konsumen terhadap perusahaan. Selain itu dengan adanya layanan customer care citra perusahaan pun akan senatiasa terbentuk.
Demikianlah beberapa keuntungan yang didapat dari berkembangnya sistem informasi yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Penerapan sistem informasi akan semakin memudahkan perpanjangan tangan perusahaan untuk menjangkau konsumennya. Artinya, dengan adanya sistem e-ticketing pada perusahaan, konsumen yang ada dimana saja dapat dijangkau. Dengan begitu secara otomatis konsumen perusahaan akan semaikin bertambah, untuk itu perusahaan harus memberikan layanan yang baik untuk menciptakan loyalitas dan keterikatan konsumen terhadap perusahaan .
Maka, walaupun harga tiket pada Cipaganti Group sedikit lebih mahal dibandingkan travel agent lainnya, tidak akan membuat konsumen pergi dan pindah ke perusahaan lain. Sebab kebanyakan konsumen tingkat menengah keatas lebih mengutamakan kenyamanan ketimbang kuantitas. Salah satunya dengan sistem e-ticketing yang kini sedang dikembangkan. Serta loyalitas yang sudah menmpel di benak konsumen.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Waktu berpengaruh terhadap intensitas belanja online tiket (e-ticketing), artinya semakin cepat proses transaksi pembelian tiket, maka seseorang akan semakin cenderung atau memiliki intensitas semakin tinggi untuk membeli tiket melalui internet. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesibukan konsumen sehingga menjadikan waktu sebagai sumber daya yang terbatas, jadi konsumen dengan tingkat kesibukan yang tinggi akan cenderung memilih proses transaksi yang cepat pada saat membeli tiket.
Harga tidak berpengaruh terhadap kegiatan belanja online. Hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan konsumen tentang tingkat harga yang ditawarkan oleh agen perjalanan maupun yang tercantum pada website. Mereka juga paham kapan harus membeli tiket karena tingkat harga juga akan berbeda bila dipesan pada saat “high season” dimana banyak orang mengadakan perjalanan seperti pada saat tahun baru dan “low season” dimana hanya sedikit orang yang melakukan perjalanan.
Pelayanan juga tidak berpengaruh terhadap kegiatan belanja online. Hal tersebut disebabkan oleh konsumen yang berencana memesan tiket tidak merasa bahwa pelayanan adalah hal yang krusial karena pada saat mereka memesan lewat website, mereka hanya bersentuhan dengan tekhnologi yang dianggap kurang mampu meberikan pelayanan secara interaktif yang sebanding dengan pertemuan langsung dengan penjual. Akan tetapi popularitas e-ticketing sejauh ini tidak akan menurun sebab sejauh ini kebanyakan masyarakat sangat mendambakan kehidupan yang serba praktis.



DAFTAR PUSTAKA


http ://google.com/united airlines/online booking pedoman penulisan karya ilmiah terbitan universitas pendidikan Indonesia

http : //en.wikipedia.org/wiki/management-information-system handout mata kuliah sistem informasi manajemen pada bagian ‘Lecture 1-2 konsep dasar informasi dan sistem informasi’.

http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_ticket

http ://google.com/e-ticketting system/garuda Indonesia

http://www.irctc.co.in/eticketsguide.html

http ://air-asia.com

http://cipaganti.co.id

Phillip Kottler ‘Manajemen Pemasaran Edisi 1’

Kamis, 19 Juni 2008

Materi Komdat

Pengenalan Komunikasi Data
Komunikasi data, adalah komunikasi dimana source adalah data.
Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut dirubah (dikodekan ) menjadi bentuk digital.

Pengertian
Komunikasi Data:
• Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer,
– Komunikasi umum à antar manusia (baik dengan bantuan alat maupun langsung)
– Komunikasi data à antar komputer atau perangkat dijital lainnya (PDA, Printer, HP)

Pengertian
• Komunikasi di mana informasi yang dikirimkan (source) adalah data,
• Data adalah semua informasi yang berbentuk digital (bit 0 dan 1).
• Transmisi suara (analog) dapat juga dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut diubah (dikodekan) menjadi bentuk digital

Digital vs Analog
• Keuntungan Lebih Cepat
• Kekuranganne Rawan Error

Faktor yang harus diperhatikan pada Komunikasi Data
• Jumlah dan lokasi pemrosesan data
• Jumlah dan lokasi terminal (remote)
• Type transaksi
• Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi.
• Prioritas/ urgensi informasi yang disalurkan.
• Pola lalu lintas
• Bit error rate yang dibutuhkan.
• Keandalan sistem yang digunakan.
• Revenue yang mungkin didapat.

Standard KomDat
• Agar supaya sistem komunikasi data dapat berjalan secara lancar dan global, maka perlu dibuat suatu standar protocol yang dapat menjamin:
– Kompatibilitas penuh antara dua peralatan setara.
– Bisa melayani banyak peralatan dengan kemampuan berbeda-beda
– Berlaku umum dan mudah untuk dipelajari atau diterapkan

7 Layer OSI
• Lapis Fisik (hubungan fisik)
• Link Data (lewat modem)
• Lapis Network (jaringan)
• Lapis Transport
• Lapis Session (perkenalan/basa-basi)
• Lapis Presentasi (format, encrytion)
• Lapis Applikasi (e-mail, file transfer)

OSI Layers
Host Layers vs. Media Layers
Host Layers vs. Media Layers
Aplikasi
• Sebagai interface user ke lingkungan OSI.
• User biasa berinteraksi melalui suatu program aplikasi (software)
• Contoh pelayanan atau protokolnya:
– e-mail (pop3, smtp)
– file transfer (ftp)
– browsing (http)

Presentasi
• Untuk mengemas data dari sisi aplikasi sehingga mudah untuk lapisan sesi mengirimkannya atau sebaliknya,
• Berfungsi untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi, dan enkripsi data
• Contoh pelayanan atau protokolnya:
– ASCII, JPEG, MPEG, Quick Time, MPEG, TIFF, PICT, MIDI, dan EBCDIC.

Sesi
• Berfungsi untuk mengontrol komunikasi antar aplikasi, membangun, memelihara dan mengakhiri sesi antar aplikasi.
• Contoh pelayanan atau protokolnya:
– XWINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI, Apple Talk Session Protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)
• Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahap tidak sekaligus
Transport
• Berfungsi untuk transfer data yang handal, bertanggung jawab atas keutuhan data dalam transmisi data dalam melakukan hubungan pertukaran data antara kedua belah fihak
• Paketisasi :
– panjang paket
– banyaknya paket,
– penyusunannya
– kapan paket-paket tersebut dikirimkan

Paket TCP
• Connection oriented
• Reliable
• Byte stream service

Jaringan
• Untuk meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan komputer
• Fungsi utama :
– Pengalamatan
– Memilih jalan (routing)
• Contoh Protokol
– IP
– ICMP

Internet Protocol
• Protokol paling populer dijagat raya
• Kelebihan:
– Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada alamat yang sama, unik)
– Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP, HTTP, SNMP, dll)
– De facto standar protokol lapis 3
• Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4 (sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x)
– IPv4: 32 bit ≈ 4G alamat
– IPv6: 128 bit ≈ 256G4

Datalink
• Menyajikan format data untuk lapis fisik / pembentukan frame,
• pengendalian kesalahan (Error Control)
• Pengendalian arus data (flow control)

Lapis fisik
• Pertukaran data secara fisik terjadi pada lapis fisik,
• Deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang akan melewati media transmisi,
• Diperlukan sinyal yang cocok untuk lewat di media transmisi tertentu.
• Dikenal tiga macam media transmisi yaitu :
– kabel logam,
– kabel optik dan
– gelombang radio

Hubungan Komunikasi Data melalui sentral :
• Switching Berita
• Switching Sirkit CSPDN
• Switching Paket PSPDN

Swiching Berita
• Hubungan antar pesawat terminal Connectionless oriented
• Tidak bisa interaktif, karena tidak real time
• Pesawat terminal di-on-kan kemudian tersambung ke sentral,data dikirimkan ke sental,di sentral terdapat penyimpanan data, data diterima,disimpan,diproses,dibaca, diantrikan, lalu tiba giliran terus dikirimkan, dan akhirnya diarsipkan

Swiching Sirkit
a. CCT SW Tradisional
• Komunikasi data via jaringan telp & jaringan data
• Perlu modem, disebut sistem dial-up
• Pengirim dan penerima mempunyai KODE, PROTOKOL dan KECEPATAN yg sama
• Sebelum data dikirimkan terlebih dahulu harus dibangun hubungan nyata

Keuntungan : Jaringan sudah tersedia, menjangkau lebih luas, investasi tidak mahal, hanya modem
Kekurangan : Call set-up perlu beberapa detik, kecepatan data terbatas, tidak cocok untuk trafik yang besar

b. Fast CCT SW CSPDN perlu membangun hubungan :
• Call Set-up lebih cepat 100 – 200 ms
• BER lebih kecil
• Komunikasi Data lebih interaktif

Switching Paket
Terhubung ke dalam jaringan PSPD
PSPDN terbagi 2 jenis :
• Hubungan Virtual = Perlu membangun hubungan.
• Data gram SVC = Tidak perlu membangun hubungan

Frame Relay
• Sinkron dibandingkan dengan sistem Paket X-25
• Kelebihan :
- Proses lebih cepat (kec 2 Mbps – 100 Mbps)
- Panjang paket variabel
- Lebih flexibel (262-1600 oktet)
Kekurangan
- Kontrol kurang pada setiap sentral
- Tidak ada koreksi dan kontrol aliran di sentral


Protokol X-25
Kelebihan, ada 2 macam paket yaitu :
1. Paket data (dari user)
2. Paket utk set-up dan clearing
• Ukuran paket tetap
• Protokol menetapkan prosedur (set-up, transfer dan clearing)
• Ada error control
• Ada fasilitas fast-select

Klasifikasi Pengolahan Data
• Sistem pengolahan data tidak seketika.
• Sistem komputer indk dihubungkan dgn beberapa pesawat terminal dikota lain atau tempat yg jauh dari HOST.
• Sistem Time Sharing.
• Sistem komputer induk dihubungkan dgn beberapa pemakai dan dipakai bersamaan secara bergantian, waktunya dibagi antara beberapa pemakai.
• Sistem Real Time
• Sistem transfer data on-line dan off-line
• Sistem transfer data interaktif dan tidak interaktif




Macam-macam Pelayanan Data
• Jaringan data lokal
• Internet
• Reservasi tiket layanan
• Kebutuhan bank
• Iuran sewa (Leased channel)
• Percetakan jarak jauh
• GPRS (General Packet Radio Service)

Jenis Media Transmisi Perbandingan Media Transmisi

1. Kabel
a. Twisted Pair
b. b. Coaxial
2. Serat Kaca
3. Gelombang Elektromagnetik
4. Satelit


Masalah-masalah dalam komunikasi data
u Delay
Selisih waktu kirim dan terima Dipengaruhi oleh jenis media transmisi, jenis gelombang dan lalulintas data
u Atenuasi
Pelemahan sinyal, Ditanggulangi dengan penggunaan repeater

White Noise
u Thermal Noise
Sebab : Suhu ekstrim
Penanggulangan
1. Jauhkan media transmisi dari sumber noise
2. Jacket Kabel

u Cross Talk
Sebab : Penempatan kabel-kabel yang saling berdekatan
Penanggulangan
1. Beri jarak antar kabel
2. Pergunakan kabel terisolasi

u Intermodulation Noise
Sebab : Frekuensi yang berdekatan sehingga menyebabkan bandwidth yang saling tumpang tindih
Penanggulangan : Pengaturan penggunaan frekuensi

u Impulse Noise
Sebab : Medan Listrik mengenai media transmisi
Penanggulangan
1. Menjauhkan media transmisi dari medan listrik
2. Menggunakan Kabel Terisolasi

Encoding
(p e n g k o d e a n)
data tidak dapat dikirim dalam bentuk data!
Maka… Agar dapat dikirim data harus diubah menjadi sinyal
n Digital data to digital signal
n Digital data to analog signal
n Analog data to digital signal
n Analog data to analog signal

n Return to Zero (RZ)
aturan :
jika datanya bit 1 dinyatakan dengan tegangan tinggi
jika datanya bit 0 dinyatakan dengan tegangan rendah
perubahan tegangan terjadi di awal clock
Digital data to digital signal
n Non Return to Zero :
a. Non Return to Zero Level (NRZ-L)
b. Non Return to Zero Inverted (NRZ-I)
n Non Return to Zero Level (NRZ-L)
aturan :
data = 1 >>> tegangan rendah
data = 0 >>> tegangan tinggi
perubahan tegangan terjadi di awal clock
n Non Return to Zero Inverted (NRZ-I)
aturan :
data = 1 terjadi perubahan tegangan
data = 0 tidak terjadi perubahan tegangan
perubahan tegangan terjadi di awal clock
n Manchester
aturan :
data = 1 >>> tegangan naik
data = 0 >>> tegangan turun
perubahan tegangan terjadi di tengah clock
n Bipolar
aturan :
data = 0 tegangan 0
data = 1 tegangan tinggi dengan polaritas berlawanan terhadap tegangan tinggi yang terjadi sebelumnya
setiap tegangan berlangsung ½ clock
n High Density Bipolar 3 Zeros (HDB3)
aturan :
sama persis dengan Bipolar + jika terdapat tiga buah bit 0 berturut-turut, maka pada bit 0 ke 3 diberikan tegangan violasi Pengkodean yang lain minggu depan aj yaaa..

Digital data to analog signal
Digunakan untuk komunikasi internet
n FSK
frequence shift keying
aturan :
bit 1 dinyatakan dengan frekuensi tinggi
bit 0 dinyatakan dengan frekuensi rendah
n ASK
amplitudo shift keying
aturan :
bit 1 dinyatakan dengan amplitudo tinggi
bit 0 dinyatakan dengan amplitudo 0
n PSK
phase shift keying
aturan :
bit 1 terjadi perubahan fase
bit 0 tidak terjadi perubahan fase

Digunakan pada komunikasi telepon seluler
Prinsip :
• Pengambilan sampel secara periodik pada data analog
• Setiap sampel data analog diubah menjadi data digital
• Data digital diubah menjadi sinyal digital

n Delta Modulation
aturan :
jika sampel sedang naik >>> bit 1
jika sampel sedang turun >>> bit 0
jika sampel sedang mendatar >>> bit 0101
n Pulse Code Modulation
dilakukan pengukuran sample data
hasilnya diubah menjadi bilangan biner
Digunakan pada radio, televisi dll
n AM
amplitudo modulation
n FM
frequence modulation

Error detection
§ Kegiatan untuk memastikan bahwa data yang diterima sama dengan data yang dikirim
§ Alat :
bit paritas (asynchronous)
bit-bit control (synchronous)
Data Error
§ Penyebab : noise, baik black maupun white noise
§ Akibat : Data berubah
0 berubah menjadi 1
1 berubah menjadi 0

Error detection pada asynchronous
§ Alat : bit paritas karakter (character parity bit)
§ Bit paritas
- ganjil (odd) :
membuat jumlahan bit data menjadi ganjil
- genap (even)
membuat jumlahan bit data menjadi genap
§ Efektifitas rendah :
- tidak dapat mendeteksi posisi bit error
- hanya untuk single bit error
- penerima tidak mungkin melakukan self error correction
§ Alat : bit-bit control
§ Metode :
- bit paritas blok (block check character)
- Vertically Redundancy Check and Longitudinally Redundancy Check
- Cyclic Redundancy Check
- Hamming Code
§ Efektifitas :
– BCC : rendah (sama dengan bit paritas karakter pada Asynchronous)
– VRC & LRC, CRC, HC : tinggi, karena
§ Dapat mendeteksi posisi bit yang error
§ Dapat mendeteksi multiple bit error
§ Memungkinkan penerima melakukan self error correction

Error control pengendalian error
Prinsip
§ Menjamin bahwa semua data yang dikirim dapat diterima dengan lengkap dan benar
§ Kerjasama diantara pengirim dan penerima
§ Kewajiban pengirim :
– memastikan penerima siap menerima data
– mengirim ulang paket data yang dideteksi mengandung error
§ Kewajiban penerima : memberitahukan pengirim jika paket data yang diterima mengandung error

Metode
§ Stop and wait ARQ ( 1 packet 1 ack)
§ Go Back N ARQ ( N packet 1 ack )
§ Selective Repeat Request

Seven layer OSI model
Tujuh proses oleh tujuh lapisan secara sistematis

Sistematis :
l lapisan-lapisan bekerja secara berurutan
l suatu lapisan bekerja berdasarkan hasil proses lapisan sebelumnya
l Layer 1 : Physical Layer
l Layer 2 : Datalink Layer
l Layer 3 : Network Layer
l Layer 4 : Transport Layer
l Layer 5 : Session Layer
l Layer 6 : Presentation Layer
l Layer 7 : Application Layer

Layer 1 – Physical Layer
l Melaksanakan pengkodean
Mengubah bit >>> sinyal (encoding)
Atau
Mengubah sinyal >>> bit (decoding)
Catatan : data tidak pernah dikirimkan kepada pihak lain dalam bentuk data melainkan dalam bentuk sinyal

Layer 2 – Datalink Layer
l Mengubah sekumpulan bit menjadi paket-paket data
Tujuan :
l Semakin kecil data semakin mudah dikirim
l Mengurangi risiko kehilangan akibat noise

Layer 3 – Network Layer
l Menentukan jalur yang akan ditempuh (routing)
Parameter :
l Cepat
l Murah
l Aman

Layer 4 – Transport Layer
l Menentukan Multiplexing
Multiplexing : cara agar 1 media transmisi dapat digunakan oleh lebih dari 1 sinyal
Metode :
Frequence Division Multiplexing
Time Division Multiplexing

Layer 5 – Session Layer
l Memulai dan mengakhiri hubungan antara pengirim dan penerima

Tahapan :
• Memastikan penerima siap menerima data
• Mengirim data
• Memastikan semua data telah diterima dengan lengkap dan benar
• Mengakhiri hubungan

Layer 6 – Presentation Layer
l Melakukan penyandian data (encryption) untuk menjaga kerahasiaan data sehingga tidak dapat dibaca pihak yang tidak berhak
l Meng-compress data sehingga ukuran data menjadi kecil tanpa mengurangi ‘isi’nya

Layer 7 – Application Layer
l Menyajikan data kepada user, sesuai dengan aplikasi yang digunakan user

TEKNIK KOMUNIKASI DATA
Teknik komunikasi data digital
1. Paralel transmission antara pengirim dan penerima dihubungkan oleh lebih dari 1 jalur transmisi contoh : RAM ke Prosesor, HD ke RAM dll Peripheral internal komputer
2. Serial Transmission antara pengirim dan penerima dihubungkan hanya oleh 1 jalur transmisi untuk pengiriman jarak jauh : keyboard ke prosesor, prosesor ke printer, LAN, MAN, WAN

Lebih unggul mana?
Masing-masing punya keunggulan
Paralel :
Cepat, karena beberapa bit dapat dikirim bersamaan melalui jalur yang berbeda. Tetapi sangat mahal, sehingga hanya untuk pengiriman jarak pendek
Serial :
Lambat tetapi murah, sehingga dikembangkan lebih lanjut


Serial transmission
1. Asynchronous
tidak perlu sinkronisasi clock antara pengirim dan penerima untuk setiap data yang dikirim terdiri :
a. start bit : 1 buah bit, bit 0 sebagai tanda dimulainya pengiriman 1 buah data
b. bit-bit data jumlahnya tergantung sistem yang digunakan
c. bit paritas : 1 buah bit,
- digunakan sebagai error detection
- paritas ganjil atau genap
d. stop bit : 1 buah bit, bit 1 sebagai tanda berakhirnya pengiriman 1 buah data

2. Synchronous
perlu sinkronisasi clock pengirim dan penerima alatnya : bit-bit sinkronisasi 0 1 1 1 1 1 1 0 data dan bit-bit tambahan dikirimkan dalam frame-frame dan dipisahkan sesuai jenisnya

NETWORK j a r i n g a n
mengapa network?
u demi penghematan biaya tidak semua node tersambung langsung satu sama lain
u Teknik pengiriman data pada jaringan :
– Jaringan tersaklar (switched network)
u Circuit switching >> telepon
u Packet switching :
• Datagram
• Virtual circuit switching
Circuit switching
Datagram Virtual circuit switchin

2. Jaringan Broadcast (LAN,MAN,WAN)

ROUTING
strategi menentukan route
untuk apa routing?
Karena terdapat banyak alternatif jalur, maka harus ditentukan strateginya agar data dapat sampai dengan murah dan cepat
routing
u Fixed routing :
berdasarkan jarak minimal
u Adaptif routing :
menyesuaikan diri mencari jarak minimal yang lain, jika fixed routing tidak dapat ditempuh karena macet/terputus
u Random routing :
menempuh jalur dengan datarate terbesar dari beberapa alternatif jalur yang tersedia ke node terdekat
u Flooding :
membanjiri seluruh jalur dengan data
digunakan pada jaringan broadcast

ENCRYPTION p e n y a n d i a n d a t a
encryption
u Dilaksanakan oleh pengirim sebelum data dikirimkan
u Agar data tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berhak
u Karena media transmisi adalah media publik
u Para intruder dan attacker “ nongkrong “ di media transmisi
u Penerima melaksanakan decryption
u Transposisi
setiap data dipertukarkan posisinya terhadap data lain dengan menggunakan kunci tertentu
u Transformasi
setiap data diubah menjadi data lain dengan menggunakan kunci tertentu

Sabtu, 07 Juni 2008

IPV 4 VS IPV 6
Dalam suatu jaringan computer dikenal sebuah nama yang disebut protocol, yang mengatur suatu node berkomunikasi dengan node lainnya. Protokol menjadi sebuah penerjemah bahasa antar computer dalam suatu jaringan. Secara nasional standarisasi protocol yang digunakan dikenal dengan nama TCP/IP. Dengan adanya TCP/IP ini berbagai hardware computer serta Sistem Operasi dapat berkomunikasi.
Internet Protokol merupakan induk dari TCP/IP, semua data-data yang di olah pada layer diatasnya diolah di bagian ini. Versi IP yang paling banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4.

Perkembangan internet yang sangat pesat saat ini menyebabkan alokasi pengalamatan IP berkurang, terutama IP yang legal. Hal ini dikarenaan model pengalamatan pada IPv4( IP version 4) hanya sepanjang 32 bit. Untuk menangani masalah ini maka maka IETF memunculkan versi terbaru IP yaitu IPv6(IP version 6). Pada IPv6, panjang alamat terdiri dari 128 bit sedangkan IPv4 hanya 32 bit. sehingga IPv6 mampu menyediakan alamat sebanyak 2^128 [2 pangkat 128] atau 3X10^38 alamat, sedangkan IPv4 hanya mampu menyediakan alamat sebanyak 2^32 atau 4,5X10^10 alamat.
Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 yang saya coba cari di Internet antara lain terletak pada :
1. Pada struktur pengalamatan
#IPv4
pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik.
notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.misalnya:
10000010.11001000.01000000.00000001 (dalam angka biner) yang dikonversi menjadi bentuk 4 desimal menjadi 130.200.127.254
#IPv6
Notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
Jika dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
Yang dikonversi menjadi kombinasi 4 bilangan heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
contoh lain apabila terdapat alamat yang 0 i:
8088:0:0:0:0:0:4508:4545 ——–>8088::4508:4545
2. Sistem Pengalamatan
#IPv4
Pada IPv4 mode pengalamatan dibagi kedalam 5 kelas yaitu
Kelas A : range 1-126
Kelas B : range 128-191
kelas C : range 192-223
kelas D : range 224-247
kelas E : range 248-255
Dari kelima kelas alamat diatas, jenis alamata yang sering dipake adalah alamat kelas A,B,C alamat kelas D biasanya digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan Experimental. Pada IPv4 dikenal juga istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID, menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan atau lain jaringan.
#IPv6
Pada IPv6 tidak dikenal adanya istilah pengkelasan. IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatanyaitu: Unicast, Anycast dan Multicast. Alamat unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah alamat antarmuka atau host, digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. Pada alamat unicast dibagi 3 jenis lagi yaitu: alamat link local, alamat site local dan alamat global.

Alamat anycast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini akan dikirimkan ke salah satu alamat antarmuka yang paling dekat dengan router. alamat anycast tidak mempunyai alokasi khusus, karena jika beberapa node/interface diberikan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.
Alamat multicast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya untuk node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini maka akan dikirimkan ke semua interface yang ditunjukkan oleh alamat ini. Alamat multicast ini didesain untuk menggantikan alamat broadcast pada IPv4 yang banyak mengkonsumsi bandwidth.

Kamis, 10 April 2008

Joint With Us

Dalam dunia bisnis kita harus bisa memanfaatkan segala sesuatu yang bisa kita manfaatkan apapun itu bentuknya. Kita juga jangan terlalu idealis dalam menilai dan mengambil sesuatu indonesia merdeka tanggal 17 Agustus tahun 1945.